Petak umpet adalah hal yang sering kami lakukan saat sore
hari, malam minggu atau saat liburan sekolah. Dari sembunyi dibalik pohon,
manjat pohon, disemak-semak, didalam tumpukan kayu-kayu, hingga yang cowok
tukar pakaian agar yang jaga salah menebak (yang terakhir ini adalah cara
curang agar tidak jaga, hahaha..)
Jamuran. Nah permainan satu ini sih seringnya pas mati
lampu dimalam hari. Aku lupa apa saja jamu yang disebut. Yang paling aku ingat
itu jamu *kendhil borot dan yang
dapat jamu itu harus kencing, entah kebelet kencing atau enggak, yang pasti
“harus” kencing..!! Bisa bayangin gimana rasanya?
*Kendhil dipakai orang jawa dulu untuk tempat air, terbuat
dari tanah liat. Borot itu bahasa Indonesianya bocor. Jadi kendhil borot itu
tempat air yang bocor.
Gembungan atau Boin. Permainan ini juga sama seringnya
kami lakukan. Kalau saat jaga asyiknya bisa melempari kelompok yang menyusun
pecahan genting. Tapi jangan keras-keras nanti jadinya malah nyanyi “Sakitnya
tuh disini” sambil nunjuk anggota badan yang terkena bola tenis.
Lompat tali. Ya, mungkin semua kenal dengan permainan satu
ini. Paling capek kalau jadi mbok-mbokan
atau istilahnya induknya. Kalau anak-anaknya mati, induknya harus menggantikan
bermain.
Jelajah kebun samping rumah bawa permen ala-ala film
Sherina jaman dulu jelajah hutan. Dia pikir, dia yang paling hebat ~ (Eh malah
nyanyi). Tapi kebun samping rumah ini memang masih cukup luas dan tak terawat,
ya mirip hutan belantara gitu lah. Kalau sampai orang tua kami tau, jelas dimarahi,
ya soalnya banyak nyamuknya.
Siang ini, kami duduk bersama, lutisan dan tertawa lepas
mengenang itu semua. Permainan yang sudah lama tak kami lakukan sejak 8 tahun
yang lalu. Menertawakan diri sendiri atau teman lain yang dulu melakukan
tingkah konyol. Sungguh menyenangkan waktu yang kami habiskan bersama. Meski
dahulu kami belum terlalu mengenal gadget,
tapi kami lebih hidup dan kami bahagia sempat memiliki kisah yang indah J