Jumat, 27 September 2013

Tercipta untukku - Ungu

Menatap indahnya senyuman diwajahmu
Membuat ku terdiam dan terpaku
Mengerti akan hadirnya cinta terindah
Saat kau peluk mesra tubuhku

Banyak kata
Yang tak mampu kuungkapkan
Kepada dirimu


Reff:
Aku ingin engkau slalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah
Yang meyakiniku
Kau tercipta untukku
Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tau
Kuslalu milikmu
Yang mencintaimu
Sepanjang hidupku

Rabu, 25 September 2013

Saksi bisu

Aku ingat sebuah jalan
Sekedar jalan tak berarti bagi beberapa orang
Tetapi menjadi lebih penting dan berarti bagiku
Karena disanalah aku biasa berdiri dan berjalan sendiri
Hingga suatu siang aku melihat seseorang
Mungkin ia sendiri
Mungkin...
Dengan sedikit bertaruh aku mencoba mendekatinya
Awalnya aku mengira dia adalah orang yang aku kenal
Namun ternyata aku salah
Dia bukan orang yang aku pikirkan
Entah mengapa aku menemaninya menunggu
Bahkan aku sendiri terheran
Dapat mengenalnya lebih dari yang aku duga
Dan semenjak hari itu
Hari-hariku berubah
Aku tak sendiri lagi mengarungi jalanan itu
Bercanda dan tertawa bersamanya
Meski akhirnya aku terpisah dengannya
Oleh jarak dan tempat yang berbeda
Tempat itu kuberi nama

Saksi bisu antara aku dan dia

Senin, 23 September 2013

Bidadari hidupku

Kau ada disaat aku tengah gembira
Kau menghilang disaat aku tengah gundah
Apakah aku tak pantas
Menjadikan dirimu sandaran ditengah gundahku
Meski aku tak akan memohon agar kau kembali
Tapi apa kau sadari bahwa kau adalah
Musik didalam sepi
Irama didalam jiwa
Kapan kau akan mengerti
Kau adalah senandung didalam hidupku
Kau selalu jadi bidadari didalam mimpiku
Walau tak akan kau sadari

Aku kan tetap  *****  kamu

Merindukanmu

Aku tak pernah menyangka
Aku bisa mencintaimu jauh lebih baik dari mimpiku
Dan itu membuatku sekarat
Aku rasakan rindu yang sangat menggebu
Aku bisa ungkapkan betapa aku merindukanmu
Pada ribuan helai kertas
Tapi...
Apakah kau merasakan hal yang sama

Seperti apa yang aku rasakan ini

Pertama bertemu

Kau goreskan pena emas di hatiku
Disaat kita pertama bertemu
Kau ukir namamu di otakku
Hingga ku tak pernah bisa lupakanmu
Terima kasih untuk cinta ini
Yang telah membawa datang pagi
Semoga bukan hanya tuk hari ini

Namun juga esok, lusa dan selamanya

Arti hidupku

Terkadang aku ingin berlari
Menyadari aku tiada berarti di dunia ini
Tapi aku tersungkur dan terjatuh
Kau menghadang pelarianku
Kau tunjukkan sebuah arti dalam hidupku
Kau adalah arti hidupku

Ku temukan dirimu

Tak  satupun yang mengira
Perjalanan yang membosankan menjadi bahagia
Setelah ku temukan dirimu
Menghembus mendung di hatiku
                   Tak akan aku sesali
                   Pertemuan panjang yang tak tergambarkan
                   Antara dua insan
                   Membentuk suatu ikatan
Bila mungkin kan terjadi
Munculnya pelangi di sore hari
Yang akan menghiasi
Sesuatu yang indah di malam ini

Selasa, 10 September 2013

Perhatian Orang Tua Untuk Anaknya

Ada anak yang suka berbuat onar dan bertingkah jahil hanya untuk mencari perhatian orang yang ada disekitarnya terutama orang tua mereka. Dan ada juga anak yang ingin bebas lepas seperti burung yang terbang diangkasa, tanpa pernah diomeli ketika berbuat salah atau bermain tak tau waktu oleh orang tuanya.
Padahal sejujurnya, orang tua tak pernah melupakan anaknya. Sesibuk apapun orang tua pasti tetap mengingat anaknya. Mungkin saja mereka sibuk mencari uang, bukankah itu demi anaknya? Agar melihat anaknya tak sepertinya dulu yang hidupnya mungkin susah atau pas-pasan.
Sadari bahwa tak ada orang tua yang tak menyayangi anaknya. Jangan sampai merasakan penyesalan karena tak pernah percaya dengan kata-kata mereka. Selagi masih ada kedua orang tua, patuhi mereka. Dan jika hanya tersisa salah satu diantara keduanya, jaga dan hormati mereka. Jangan buat mereka bersedih. Jangan pernah menyesal..!! J Lakukan yang terbaik..
Dulu aku berpikir bahwa Ayahku adalah orang yang cuek, dingin dan tak perhatian dengan anak-anaknya. Namun aku salah, sangat salah. Meskipun tanpa seorang istri disampingnya untuk membesarkan keempat anaknya, ia tak pernah mengeluh.
Saat aku liburan kuliah, waktu itu aku main kesamping rumahku, tepatnya rumah eyangku. Disana aku banyak diceritakan kisah masa kecilku dulu dan Ayahku itu adalah Ayah terhebat menurutnya.
Disetiap Ayahku pulang kerja, anak-anak harus ada dirumah tak ada yang boleh main diluar, terkecuali ada tugas sekolah yang mengharuskan hadir dan itu harus telepon dulu untuk ijin, kalau sampai kelupaan ijin, jangan harap tak dapat hukuman seperti dimarahi, dijewer atau bahkan diciwel.
Pernah dulu adikku yang terkecil main dan alm Ibuku kelupaan saking repotnya, saat Ayahku pulang kerja marah-marah karena adik tak ada dirumah. Dicari kemana-mana masih dengan seragam kantornya, dan ternyata eyangku menemukannya bermain dikebun belakang rumah.
Bahkan saat kita malas dimandiin Ibuk setelah dimarahi olehnya, hanya ada satu pertanyaan “dimandikan sama Ibuk atau Ayah?”, dan jika menjawab Ayah sudah pasti juga langsung dimandikan Ayah.
Masih banyak lagi kenangan-kenangan tentang perhatiannya yang tak terlalu terlihat. Bahkan kadang aku sendiri tak merasa Ayahku adalah orang yang perhatian. Hingga suatu saat aku sadar.
Ada tiga kejadian yang benar-benar membuatku tau bahwa Ayahku adalah orang yang sangat memperhatikan anak-anaknya.
Yang pertama, ketika Ayahku mendapat telepon dari rumah sakit bahwa adikku kecelakaan motor. Disaat itu, ia langsung lari berganti pakaian, membangunkan aku, kakakku dan adikku yang satunya lalu menyalakan mobil, tanpa ia sadari dompet, handphone dan kacamata tertinggal di meja ruang keluarga. Untungnya aku tau dan aku bawa. Saking paniknya J
Yang kedua, ketika aku sedang pindah kamar kost. Saat itu ia sedang sakit, bahkan sedang menjalani kemoterapi. Kata orang-orang, kemoterapi itu sakit. Namun ia masih sempat menanyakan tentang keadaanku dikost kepada kakakku yang menemaninya. “Gimana adik pindah kamarnya?”, “Udah selesai apa belum?”, “Ada yang bantuin atau gak”. Saat aku di bbm itu sama kakakku, lututku rasanya lemas. Disaat sakit sekalipun, ia tak hanya memikirkan dirinya sendiri, bahkan bertanya kondisiku.
Dan yang terakhir adalah saat liburan kuliah. Aku dirumah sendiri, berhubung pembantu dirumah sedang cuti, aku mengerjakan pekerjaan rumah selama liburan. Waktu itu aku sudah lelah, semua kerjaan sudah beres dan tinggal cuci piring (itu adalah tugas adikku). Saat Ayahku pulang, aku sedang nonton tv. Dan ternyata dugaanku meleset, masih ada satu tugas yang belum aku kerjaan, yaitu membayar tagihan air. Ayahku marah habis-habisan, mungkin efek lelah kerja juga.
Aku benar-benar merasa jengkel. Hanya tinggal satu itu aja marahnya keterlaluan. Akhirnya aku memutuskan untuk mencuci piring disaat Ayahku membayarkan tagihan listrik, itupun belum sempat mengganti pakaian seragamnya dengan pakaian rumah. Saat aku mencuci piring, Ayahku disana. Aku pikir hanya untuk mengambil gelas lalu pergi, namun aku salah. Ayahku membantuku beres-beres dapur.
Ayahku membuang sampah dikebun, mengelap meja dan meletakkan cucianku dirak-rak yang ada. Perasaan amarahku langsung meluap seketika. Tanpa aku sadari, aku menitikkan air mata. Belum sempat ia beristirahat pulang dari kerja, sudah membantuku membereskan rumah.
Ayah, apapun keadaanmu. Dirimu adalah Ayah terhebat kami.
“Kami berusaha untuk membuatmu bahagia, dan Ayah harus berusaha untuk tetap ada bersama kami”

We love you, Dad J