Kamis, 28 November 2013

Malam ini rasanya aku ingin menuliskan apa yang ada dihati dan pikiranku akhir-akhir ini.
Yaps, tentang Ayah. Ayah tunggal yang mengurus 4 orang anak. Apapun keadaannya saat ini, aku tetap bangga memilikinya. Memang awal 2012 kemarin  Ayahku sempat menikah dan alhasil aku memiliki Ibu tiri. Sejujurnya dalam hatiku aku tak pernah ingin memiliki pengganti posisi Ibuku.
Namun, Ayahku jatuh sakit diawal tahun 2013 karena terjadi pembengkakan kelenjar tiroid atau kanker tiroid, dan yang orang-orang menyebutnya Ibu tiri itu menghilang. Hingga sekarang, malam ini disaat aku menuliskan perasaanku sama sekali aku tak pernah bertemu dengannya. Bahkan memang malas untuk bertemu. Dalam benakku, aku tak pernah memilikinya.
Aku tersadar, bahwa hidup itu keras. Aku hanya berharap kepada Sang Kuasa untuk memberikan umur yang panjang dan kesembuhan kepada Ayahku dan semoga Para Malaikat mengamini.. Aamiin J
Apa yang aku rasakan saat ini?? Jawabannya adalah perasaan takut. Bagaimana tidak bila ada yang bilang bahwa penyakit Ayahku itu semakin parah? Disaat aku mendengar kata-kata itu serasa tertampar, sakit dan sesak didada. Bahkan aku menangis disepanjang perjalanan pulang kerumah.
Aku percaya, bahkan sangat percaya bila keajaiban itu benar adanya. Dan berharap keajaiban itu ada pada Ayahku saat ini.
Dengarkan aku, kumenyayangimu dad..
“Kita berempat berjuang untuk bahagiain Ayah, Ayah juga harus berjuang sembuh untuk kita”
Aku ingin kau ada dan menimang cucu-cucumu kelak Ayah :’)

Bertahanlah :’)