Rabu, 05 Maret 2014

Berbagi Nasi

“Berbagi nasi”. Awalnya terdengar aneh menurutku, namun ternyata aku malah belajar banyak hal dari sana.
Berbagi nasi itu sendiri adalah suatu komunitas yang tergerak hatinya untuk membantu sesama disekelilingnya dengan cara membagikan nasi bungkus, terutama orang – orang yang tidur di emperan toko, pemulung atau semacamnya yang masih bekerja hingga larut dan terakhir untuk tukang becak yang masih mangkal. Komunitas ini pun hampir disetiap kota besar ada.
Aku diajak seorang temanku untuk bergabung dengan komunitas tersebut. Awalnya aku ragu karena aku sendiri gak pernah main malam, lebih tepatnya gak boleh keluar malam. Dan ini adalah untuk pertama kalinya aku membangkang aturan bapak. Aku ikut komunitas itu dan acara dimulai pukul 21.30 WIB. Ternyata banyak juga yang ikut acara itu, dari yang kuliah di berbagai universitas dan ada pula yang sudah bekerja. Dalam komunitas ini, tenaga atau kesadaran untuk membantu memberikan lebih diutamakan dibanding dengan orang yang hanya membantu dana saja, ya itu agar kita benar – benar tahu bagaimana keadaan disekitar kita.
Disaat sebelum berangkat, kita semua mengucapkan janji untuk selalu membantu sesama. Perasaan bergetar saat janji itu terucap, rasanya janji itu terpatri dalam hatiku. Dan eksekusipun di jalankan. Aku kaget dan berasa ingin menangis melihat apa yang ada di hadapanku. Masih banyak orang – orang yang tidur di emperan toko, di rumah kardus dan di sekitar tumpukan sampah.
Senyum yang tulus dari mereka seakan merontokkan segala rasa berkecamuk dihati, bahkan kadang kita bisa berbicara tentang hidup dengan mereka, dan ada pula do’a di sematkan dibalik senyum mereka.
Ya Rabb, rasanya sungguh besar karunia-Mu di dalam hidupku. Masih banyak orang yang kelaparan di saat aku malas untuk makan, masih banyak orang yang bekerja keras disaat aku terlelap dalam tidur dan masih banyak orang yang kedinginan disaat aku merasakan kenyamanan dan hangatnya dirumah.

Aku memang membangkang aturan bapak, tapi bukan untuk main atau hanya sekedar nongkrong dengan teman – teman. Aku membangkang hanya untuk belajar. Belajar tentang hidup dan mengenal sekitar, karena hidup itu tak hanya belajar dari bangku sekolah. Kita perlu belajar mengenal lingkungan sekitar. Semoga lebih banyak lagi orang yang tersadar untuk membantu sesama disekitar dan bersyukur dengan hidup mereka, Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar